Translate

arsitek indonesia

arsitek indonesia
ridwan kamil

arch

doraemon

doraemon

Kamis, 23 April 2015

PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS MASA REMAJA DAN DEWASA




PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS MASA REMAJA DAN DEWASA
                                                




Pekembangan :Penambahan yang kompleks pada fungsi-fungsi tubuh dan pertambahan kemampuan yang cepat ini adalah kemampuan dan keahlian seseorang untuk berfungsi.
Contoh : Perkembangan kemampuan seseorang untuk berjalan, berbicara dan berlari.

Masa Remaja (Adolescence)
Masa remaja menunjukkan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batas umurnya tidak dirinci dengan jelas, tetapi secara kasar berkisar antara umur 12 sampai akhir belasan tahun, ketika pertumbuhan jasmani hampir selesai. Dalam masa ini, remaja itu berkembang ke arah kematangan seksual memantapkan identitas sebagai individu yang terpisah dari keluarga, dan menghadapi tugas menentukan cara mencari mata pencaharian.
Para remaja belum diberi banyak hak istimewa orang dewasa sampai mereka menginjak usia belasan lebih lanjut, di sebagian besar negara bagian, mereka tidak dapat bekerja secara penuh, tidak dapat menandatangani dokumen resmi, minum-minuman beralkohol, menikah, atau memberi hak suara.

Perkembangan Seksual
Pada awal masa remaja, sebagian besar anak muda mengalami suatu masa perkembangan jasmani yang sangat cepat (Lonjakan pertumbuhan masa-remaja) diiringi dengan perkembangan bertahap dari organ-organ reproduksi serta karakteristik seks kedua (perkembangan buah dada pada anak perempuan, tumbuhnya janggut pada anak laki-laki, dan munculnya bulu-bulu kelamin pada anak perempuan dan laki-laki). Perubahan-perubahan ini terjadi kira-kira selama dua tahun dan memuncak pada masa pubertas, yang ditandai oleh menstruasi pada anak perempuan dan munculnya sel-sel sperma hidup dalam urine anak laki-laki.

Terdapat berbagai ragam usia pada saat mencapai masa pubertas. Beberapa anak perempuan mendapat haid pada awal usia 11, dan yang lainnya sampai usia 17- rata-rata adalah pada usia 12 tahun 9 bulan. Anak laki-laki menunjukkan ragam usia yang sama dalam pencapaian kematangan seks, tetapi rata-rata mereka mengalami pancaran perkembangan dan menjadi matang dua tahun lebih lambat dari anak perempuan.
Meskipun anak perempuan umumnya menjadi matang lebih awal dari pada anak laki-laki, terdapat perbedaan individual yang besar. Beberapa anak perempuan menjadi matang lebih lambat daripada beberapa anak laki-laki.

Anak laki-laki yang terlambat matang menghadapi kesulitan utama dalam penyesuaian yang disebabkan oleh pentingnya kekuatan dan keunggulan fisik dalam kegiatan sesama teman. Beberapa perbedaan kepribadian antara yang cepat dan yang lambat matang tetap ada pada masa dewasa, lama sesudah perbedaan fisik menghilang (Mussen dan Jones, 1958).
Pada tahap ini, anak perempuan yang terlambat matang, seperti halnya anak laki-laki kurang memiliki konsep diri dan mempunyai hubungan yang jelek dengan orang tua dan teman sebaya mereka. (weatherly, 1964).

Standar dan Perilaku Seksual
Dalam masa 20 tahun terakhir ini telah disaksikan adanya perubahan yang sangat besar dalam sikap terhadap kegiatan seksual. Pandangan mengenai hubungan seks sebelum kawin, homoseksualitas, hubungan seks di luar perkawinan, serta perilaku seks tertentu mungkin sekarang lebih terbuka dan bebas dibandingkan dengan pandangan masa lalu. Para remaja mendapat tontonan seks yang merangsang dalam majalah, televisi, dan bioskop, tanpa ada batasnya. Metode pencegahan kelahiran yang berhasil dan adanya sarana menggugurkan mengurangi perasaan takut hamil.

Suatu survei nasional terhadajp remaja usia 13 sampa l9 tahun dalam tahun 1973 menemukan bahwa 59% remaja pria dan 45% remaja wanita sudah mendapat pengalaman seks, sebagian besar sebe¬lum mereka mencapai usia 16 (Sorensen, 1973). Suatu survei dalam tahun 1976 menemukan bahwa 55% dari remaja wanita berusia 19 tahun yang diinterview sudah mendapat pengalaman seks (Zelnik dan Kantner, 1977).

Perubahan yang paling besar terjadi pada anak perempuan, yang kini hampir menyamai anak laki-laki dalam hal mengalami hubungan seks pada waktu mereka masih berusia belasan tahun (lihat tabel 3-4). Meskipun menurut sebagian anak laki-laki mereka mengalami hubungan seks dengan beberapa pasangan, sebagian besar anak melaporkan bahwa mereka membatasi hubungan seks mereka dengan seorang laki-laki saja yang pada waktu itu mereka cintai.

Mencari Identitas
Tugas penting yang dihadapi para remaja ialah mengembangkan persepsi iden¬titas dari (sense of individual identity) untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan ”siapakah saya?” dan “kemanakah saya akan pergi?”.
Jika pandangan dan nilai orang tua sangat berbeda dengan nilai teman se-baya serta tokoh penting lain, kemungkinan akan adanya konflik itu besar dan remaja tersebut mungkin mengalami apa yang disebut kebingungan peran (role confusion): remaja mencoba peran yang satu bergantian dengan peran lain dan mereka yang menghadapi kesulitan mensintesiskan berbagai peran yang berbeda menjadi satu identitas.

Satu cara pendekatan terhadap masalah identitas ialah dengan mencoba berbagai peran dan cara berperilaku. Banyak ahli percaya bahwa masa remaja sebaiknya merupakan masa bereksperimen peran pada waktu mana anak muda dapat bereksplorasi dengan ideologi dan minat yang berbeda. Akibatnya, sebagian remaja “putus sekolah” sementara waktu untuk.memikirkan apa yang mereka ingin perbuat dalam hidupnya dan untuk bereksperimen dengan berbagai iden¬titas.
Bagi beberapa remaja, ”krisis identitas” mungkin sama sekali tidak terjadi mereka ini adalah remaja yang menerima nilai-nilai orang tua tanpa pertanyaan dan mereka yang bertindak ke arah peran orang dewasa yang konsisten dengan pandangan orang tua mereka.

Tetapi ada anak-anak muda yang menganut identitas yang menyimpang, yaitu identitas yang bertentangan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Identitas pribadi seseorang sekali terbentuk, tidak selalu statis. Orang dapat memperoleh minat, ide, dan keterampilan baru selama masa dewasa mereka yang mungkin mengubah persepsi mereka mengenai diri mereka.

Masa Dewasa
Tahap: Dewasa Muda
Umur: 20 – 40 tahun
Ciri-ciri Penting: Gaya pribadi baik, pembentukan kepribadian sesuai dengan hal-hal yang penting lain, bertujuan (commintment) untuk segala sesuatu dan wewenang.
Implikasi keperawatan:Menyetujui gaya hidup orang dewasa dan membantu dengan keputusan-keputusan penting yang berhubungan dengan kesehatan. Menghargai tanggungjawab pribadi dan fungsi. Kemampuan kehidupan. Mendukung perubahan-perubahan penting dalam kesehatan.

Tahap: Midle Adulthood
Umur: 40 – 65 tahun
Ciri-ciri Penting: Gaya hidup berubah karena perubahan-perubahan dalam tujuan pekerjaan..
Implikasi keperawatan:Membantu pasen untuk merencanakan dalam mengantisipasi perubahan-perubahan dalam hidup, untuk mengenal faktor-faktor resiko b/d kesehatan dan memfokuskan pada kekuatan yang lebih setelah sembuh dari sakit

Tahap: Dewasa tua
Umur: 65 ke atas
Ciri-ciri Penting: Adaptasi untuk perubahan kemampuan fisik yang terpenting. Penyakit-penyakit kronis dapat ber *
Implikasi keperawatan:-Membantu pasen untuk mempertahankan diri b/d kehilangan pendengaran, penglihatan, kematian seseorang yang dicintai.
-Mempertahankan keamanan yang penting. Membantu pasen untuk mempertahankan interaksi di dalam peer grouw.

Pertumbuhan dan Perkembangan Fisiologi
Pertumbuhan semua orang hampir sama. Kecepatan pertumbuhan bervariasi selam tingkat yang berbeda pada perkembangan dan perkembangan.
Contoh :
– Pertumbuhan cepat: Prenatal, neonatal, bayi dan remaja
– Pertumbuhan lambat: Anak-anak dan pertumbuhan fisik minimal terjadi pada dewasa.

Periode Usia dan Tugas-tugas Perkembangan
Dewasa Muda
-Memilih pasangan
-Belajar hidup dengan pasangan
-Memulai untuk berkeluarga
-Mengasuh anak
-Mengatur rumah
-Memulai dalam pekerjaan
-Memberikan T.J sebagai warga
-Mencari group-group sosial yang cocok

Usia Pertengahan
-Mencapai T.J sosial dan warga dewasa
-Mendirikan dan mempertahankan standar ekonomi untuk hidup
-Membantu anak-anak belasan tahun menjadi ber t.j dan menjadi orang dewasa yang bahagia
-Memanfaatkan waktu-waktu senggang untuk beraktifitas pada orang dewasa
-Mengadakan hubungan antara diri sendiri dengan suami/isteri sebagai pribadi
-Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan
-Menyesuaikan peran sebagai orang tua.

Dewasa Tua
-Menyesuaikan berubahnya kesehatan dan kekuatan fisik
-Menerima kematian pasangan hidup
-Menerima masa pensiun dan berubahnya masukan (pendapatan)
-Mendirikan dan menjadi anggota salah satu group yang seumur
-Menjumpai tugas-tugas sosial dan tugas-tugas warga negara
-Mendirikan susunan kepuasan fisik hidup.

0 komentar :

Posting Komentar