Mengenal Konsep Rumah Hijau Hemat Energi
Green House 1 (Photo credit: Hammer51012)
Bangunan yang baik tidak bisa terwujud tanpa perencanaan yang baik pula. Dalam dunia konstruksi, perencanaan memegang peranan penting untuk kenyamanan para penghuninya. Bagi kita yang tinggal di negara tropis, yang terpenting adalah bagaimana desain sebuah hunian memiliki kemampuan berkompromi dengan iklim setempat, khususnya masalah panas, angin dan kelembaban.
Selain itu penekanan bangunan pada aspek ekologi membuat hunian menjadi lebih ramah lingkungan. Beberapa prinsip desain rumah hijau hemat energi yang harus diperhatikan adalah:
1. Mempertimbangkan iklim tropis (arah matahari dan angin)
Pemanfaatan sinar matahari
Cahaya matahari yang melimpah di daerah tropis seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal melalui bukaan-bukaan (jendela atau sejenisnya). Bangunan yg didesain harus diberi jarak dengan area sekelilingnya agar cahaya bisa masuk dari segala arah. Pemanfaatan sinar matahari yang baik bisa meminimalkan pemakaian listrik yang berlebihan.
Mempertimbagkan faktor angin (sirkulasi udara).
Selain penggunaan bukaan yang maksimal untuk mendapatkan pencahayaan yang baik, bukaan juga mempengaruhi penghawaan alami bagi ruang-ruang dalam rumah. Sehingga penggunaan penyejuk ruangan (AC) tidak diperlukan sama sekali dan itu artinya penghematan energi dapat terpenuhi. Karena itu sistem ventilasi silang (cross ventilation) yang menempatkan bukaan saling berhadap-hadapan mampu mengalirkan udara dalam ruang secara maksimal.
2. Faktor Ekologis
Menyediakan lahan di sekitar rumah untuk sistem biopori, hal ini berkaitan dengan ketersedian air tanah di saat musim kemarau. Jika memungkinkan, buatlah sumur resapan di sekitar halaman. Ini merupakan usaha jangka panjang dalam hal konservasi air. Taman atau penempatan tanaman di sekeliling bangunan, keuntungannya adalah memungkinkan ketersediaan pasokan oksigen bagi penghuni dan lingkungan sekitar.
Keberadaan vegetasi/pepohonan di sekitar bangunan juga mampu memberi kesejukan. Bayangan yang dihasilkan sebuah pohon sedikit banyak mampu mengurangi suhu panas dalam rumah. Rumah harus memiliki bak pengolahan sampah organik. Minimal memiliki tempat sampah yang terpisah antara sampah organik dan anorganik.
3. Selain Panas, Kelembaban juga merupakan masalah di negara beriklim tropis.
Solusinya adalah: Tidak semua dinding rumah perlu diplester. Beberapa bagian dinding rumah seharusnya meneraakan bata ekspose untuk mengurangi kelembaban. Fisik bangunan dibiarkan terekspose oleh material dasar seperti batu bata atau dinding aci tanpa, kalaupun ada bagian dinding yang harus dicat hanya bagian tertentu saja sebagai point of interest bangunan. Selain memberi solusi kelembaban juga untuk meminimalkan biaya.
4. Dalam perencanaan bangunan gunakan lahan sesedikit mungkin.
Artinya semakin luas lahan yang dipakai untuk mendirikan bangunan semakin kecil kemampuan tanah untuk menyerap air. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya persediaan air tanah dan beresiko banjir. Desain rumah panggung tradisional indonesia adalah salah satu bukti bahwa leluhur kita lebih bijak beradaptasi dengan alam dan lingkungannya.
5. Terakhir yang tidak kalah penting adalah sikap dan tindakan manusia.
Setiap orang berkomitmen untuk menggunakan air seperlunya. Lebih memilih memakai shower (pancuran) daripada bathtub. Begitu juga dengan pemilihan kloset yang memakai teknologi dual flush sehingga air yg dipakai untuk menyiram kotoran pas.
Selain itu, tindakan bijak lainnya yg dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan air bekas bilas pakaian untuk menyiram tanaman(sebelumnya pastikan air tersebut tidak mengandung detergen yang keras) atau membilas kloset.
Jika prinsip-prinsip dan tindakan ini Ailovrends terapkan maka rumah ailovrends layak disebut sebagai rumah hijau hemat energi. Dengan mengoptimalkan desain yang ramah lingkungan ke dalam hunian, kita tidak hanya mewujudkan kenyamanan bagi penghuninya namun juga turut andil dalam usaha menjaga bumi beserta isinya.
Sumber : Atjeh Post.http://ailove-engineering.blogspot.com/2013/04/mengenal-konsep-rumah-hijau-hemat-energi.html
Membuat Green House
Rumah lingkungan tidak hanya akan menyelamatkan lingkungan tetapi juga akan membuat Anda lebih sehat, nyaman dan hemat. Membuat rumah hijau (green house) atau rumah lingkungan ini mencakup dalam tahapan-tahapan berikut ini.
Meminimalkan Penggunaan Sumber Daya Alam dalam Proses Pembangunan
Pada saat proses pembangunan rumah, usahakan agar meminimalkan penggunaan bahan bangunan. Anda dapat mengontrol pemakaian bahan bangunan dan bicarakan kepada tukang agar bisa menggunakan bahan secara hemat dan tidak membeli bahan bangunan secara berlebihan dan akhirnya tidak dipakai.
Misalnya, ketika Anda membutuhkan triplek dan kayu-kayu sebagai penahan cor an lantai atas. Anda bisa menggunakan kayu-kayu bekas dari rumah yang telah selesai dibangun dan masih bisa dipakai. Atau bagaimana penempatan pasir agar pasir tidak diinjak-injak dan akhirnya tidak dipakai lagi.
Desain yang tepat dan matang juga penting agar tidak banyak bahan bangunan yang terbuang. Kesalahan desain atau desain yang diubah, kemungkinan akan ada bagian yang sudah dibangun dibongkar ulang sehingga bahan bangunan terbuang percuma.
Memilih Material Bangunan yang Ramah Lingkungan
Berkat perkembangan teknologi, kini banyak material bangunan ramah lingkungan yang dapat digunakan. Salah satu caranya dengan menghemat penggunaan kayu, yang berarti meminimalkan penebangan pohon dan menyelamatkan hutan sebagai bagian penting untuk kehidupan di bumi.
Beberapa bahan bangunan ramah lingkungan adalah baja ringan yang digunakan untuk atap, alumunium / PVC atau UPVC untuk kusen pintu dan jendela, menggunakan pintu PVC yang berasal dari plastik, gypsum sebagai pengganti triplek untuk plafon, sebagai alternatif penggunaan kayu, dapat menggunakan kayu daur ulang atau kayu plastik yang juga merupakan hasil proses daur ulang.
Hal positif lain dari menggunakan bahan-bahan tersebut dapat menghemat proses pengerjaan dan karena buatan pabrik, biasanya lebih terjaga kualitasnya.
Rumah Hemat Energi Listrik
Pernahkah Anda ikut dalam kampanye mematikan lampu selama 1 jam? Hal tersebut bertujuan agar kita sadar untuk hemat energi listrik. Perlu dibuat rancangan agar rumah minim menggunakan energi listrik. Buatlah desain rumah dengan bukaan cahaya alami yang memadai sehingga tidak perlu menggunakan listrik pada pagi dan siang hari. Membuat ventilasi yang baik, bagaimana mengatur agar ada sirkulasi udara juga akan mengurangi penggunaan AC karena udara dalam rumah yang tidak panas. Membuat toran untuk menampung air juga salah satu langkah menghemat listrik karena tidak perlu menggunakan listrik yang besar untuk menyalakan pompa ketika akan menggunakan air.
Menggunakan Energi Alternatif
Ada sistem yang dapat menghasilkan solar listrik atau photovoltaic (PV). Energi ini dapat menggantikan energi listrik. Energi alternatif yang banyak digunakan adalah dengan memanfaatkan energi matahari atau tenaga angin. Contoh umum adalah menggunakan pemanas air dengan menggunakan energi matahari. PV diletakkan di atap untuk menampung panas matahari dan diolah untuk memanaskan air. Dengan sitem yang lebih kompleks, panas matahari ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik untuk seluruh rumah.
Rumah Hemat Penggunaan Air
Air adalah zat penting dalam kehidupan. Di dalam rumah, penggunaan air paling banyak. Air digunakan untuk mencuci pakaian, piring, mobil, sayuran, untuk menyiram tanamana, air untuk mandi dan berbagai keperluan lain di kamar mandi dan untuk keperluan lainnya. Jika digunakan dengan boros bukan hal yang mustahil air akan habis. Maka, perlu pengelolaan penggunaan air di dalam rumah.
Cara menghemat air dalam rumah dapat dimulai sejak pembangunan rumah. Contohnya, dengan menggunakan kloset dual flush yang hemat air dan menggunakan kran sensor. Dengan pengetahuan dan penerapan yang tepat, Anda dapat merancang pembuangan dan mengolahan air agar dapat didaur ulang, yaitu dengan memanfaatkan limbah air dari dapur dan kamar mandi diolah kembali sehingga dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mobil, dan lainnya.
Dalam penggunaannya sehari-hari, air dapat dihemat, misalnya air kaya vitamin yang telah digunakan untuk mencuci sayuran dapat ditampung dan digunakan untuk menyiram tanaman Untuk menabung air, dapat dilakukan dengan membuat sumur resaan yang akan menampung air hujan, atau langkah praktis dengan membuat lubang bipori di taman.
Membuat Taman
Taman rumah menjadi tempat salah satu kita dapat melestarikan lingkungan. Di taman, kita dapat menanam berbagai tanaman yang berfungsi sebagai penahan air hujan, menjaga kestabilan dan kesuburan tanah dan menghasilkan oksigen. Pohon dan tanaman di taman juga dapat berfungsi sebagai pelindung panas dan penahan debu sehingga rumah dapat menjadi lebih nyaman.
Anda bebas menentukan model rumah yang akan dibangun, tetapi jangan lupakan agar tetap membuat rumah ramah lingkungan atau green house. Ini merupakan langkah nyata bahwa kita melestarikan lingkungan. Sebagai imbalan, rumah ramah lingkungan dapat menghemat pengeluaran untuk rumah Anda setiap bulannya.
sumber : http://kumpulan.info/rumah/tips-rumah/434-rumah-ramah-lingkungan.html